SEJARAH CANDI SELOGRIYO
Candi Selogriyo adalah sebuah peninggalan purbakala di Kecamatan Windusari, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 M, pada
masa Kerajaan Mataram Kuna.
Lokasi dan aksesibilitas[
Candi Selogriyo berada
di lereng timur kumpulan tiga bukit, yakni Bukit Condong, Giyanti, dan Malang,
dengan ketinggian 740 mdpl. Secara administratif, candi ini berada di Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten
Magelang.
Route yang terdekat
adalah jalur Magelang-Bandongan.
Sesampai di Pasar Bandongan belok ke kanan menuju kecamatan Windusari. Di
sebuah pertigaan terdapat papan petunjuk arah ke candi. [1]
Bangunan candi
Arsitektur Indonesia
Klasik berlatar belakang agama Hindu ini menghadap ke arah timur. Di empat sisi
dinding bangunan candi terdapat lima relung tempat arca-arca perwujudan dewa.
Arca-arca tersebut adalah Durga Mahisasuramardini (dinding utara), Ganesha (dinding barat), Agastya (dinding selatan), serta Nandiswara dan Mahakala (dinding timur).
Salah satu
keistimewaan candi tanpa perwara ini adalah kemuncaknya yang berbentuk buah keben. Kemuncak
tersebut disebut amalaka.
Pemugaran
Pada bulan Desember
1998, candi ini hancur karena bukit tempat bangunan berdiri mengalami
kelongsoran. Proses rekonstruksi ulang selesai dilakukan pada tahun 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar